Kamis, 19 Oktober 2017

Kendalikan Emosi


Mengendalikan emosi sentiasa penting untuk menjadi bahan renungan. Coba hitung selama ini sudah berapa banyak emosi yang telah kita luapkan. Sadari  juga saat kita emosi memang semua perkataan susah untuk dikendalikan, yang tentunya menyinggung hati pasangan kita. Hakekatnya  kita perlu mengevaluasi lebih jauh apakah emosi itu  memang ada manfaatnya bagi mencapai apa yang kita harapkan ataupun tidak. Khususnya bagi perubahan sikap dan perilaku dari pasangan kita. Memang pada saat tindakan pasangan sudah kelewatan, semetara selama ini memang kita terus berusaha bersabar... bisa jadi ada saat suatu pemicu membuat kita meledak dengan emosi. Katakanlah hal ini tidak ada manfaatnya, namun yang penting kita harus evaluasi tindakan selanjutnya..... karena bagaimanapun  'ledakan' ini sudah terjadi dan tercetus dengan sendirinya.


             Hal yang memang bisa kita lakukan adalah pasca emosi. Utamanya  menyadari dan terus menggali tentang kekurangan pada diri kita. Walau saat ini kita benar, yakinilah masih banyak kekurangan yang ada pada diri kita. Sebaliknya pasangan kita memang jelas ada kekurangannya, tapi dengan banyak mengamati kita yakini juga ada banyak kelebihannya. Karena dalam berkeluarga hal paling kita perlukan adalah keseimbangan dan saling isi mengisi.. jadi perbedaan disini harus kita sikapi  positip, dengan hati yang tenang dan kepala yang dingin.


            Misalnya kita mempunyai sifat yang suka memuji orang lain, apalagi yang telah berbuat dan berniat baik. Sebaliknya pasangan kita sangat sukar untuk memuji, tetapi lebih banyak mengeluh dan melihat kekurangan diri kita atau orang lain. Ini sebenarnya adalah perbedaan sifat yang mencolok... karena memang masing-masing dibesarkan dilingkungan yang jauh berbeda. Hakekatnya justru kondisi ini sangat baik karena bisa saling mendukung dan isi mengisi.


            Masalah baru timbul apabila  masing-masing pihak yang tersinggung tidak mau  menyadari kesalahannya. Walaupun untuk berubah memang sulit dan perlu proses, tetapi kesadaran terhadap kekurangan diri itu penting. Kesadaran akan melahirkan introspeksi diri yang mendewasakan dan merupakan ramuan khusus bagi keharmonisan rumah tangga.

                Agama bahkan lebih jauh mengajarkan agar ummatnya mampu mengendalikan emosi, karena bagaimanapun sifat tersebut menghasilkan lebih banyak mudarat daripada manfaat. Tanpa menerapkan emosi hasil yang kita peroleh akan jauh lebih baik dan kitapun memperoleh banyak menfaat lainnya. Ungkapan "sekeras apapun batu akan bolong jika terus menerus diteteskan air", artinya dengan cara lemah lembut kita lebih dapat menusuk kelubuk hati sekeras apapun orang itu. Manakala orang tersebut akan lebih "respek" dengan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar