Rabu, 18 Oktober 2017

Tenang, Tekun dan.... Sabar


Masalah pada hakekatnya adalah ujian dari Allah SWT, yang tujuannya adalah perbaikan diri kita bukan perbaikan orang lain (karena hidayah hanya dari dan milik Allah). Ini yang sering kita salah. Kita tidak perlu susah memikirkan perbaikan orang lain, boleh jadi orang itu sendiri tidak mau berubah hanya mengikutin hawa nafsunya semata... lantas bagaimana hidayah akan datang padanya. Seyogianya dengan ujian tersebut kitalah yang  memperoleh banyak hikmah didalamnya. Bagi saya pribadi, perihal ini mengajarkan terhadap tiga latihan penting yang  harus terus saya upayakan, antara lain : peningkatan ketenangan, ketekunan dan kesabaran.


           Yang pertama adalah peningkatan ketenangan. Dengan ketenangan yang baik, seberat apapun masalah yang kita hadapi dapat menjadi sederhana dan lebih mudah. Ketenanganlah yang dapat mencerna masalah yang bagaimanapun rumitnya dengan cara yang baik dan benar. Lantas kita terdorong lebih jauh untuk menerapkan langkah-langkah penyelesaian yang diperlukan. Ketenangan adalah sumber kekuatan, merupakan pondasi dimana kekuatan yang lain akan bertumpu... sehingga ketenangan perlu terus diasah dan dilatih.

          Latihan ketenangan yang utama adalah rutinitas membaca ayat-ayat  suci Al Qur’an, ditambah juga olah raga yang teratur dan terukur. Kemudian melafazkan dalam ucapan berkali-kali kata kunci untuk peningkatan ketenangan sehingga tertanam kedalam hati. Kunci lafaz tersebut misalnya: Nikmatnya ketenangan, ketenangan sumber enersi, ketenangan itu penting, banyak muncul kata-kata mutiara dari hati yang tenang, menulis meningkatkan ketenangan dll.

            Dengan terlatihnya ketenangan, maka berikutnya kita dapat melatih…  ketekunan. Ketekunan adalah melaksanakan langkah demi langkah prosedur dengan serius dan sabar. Banyak masalah besar dapat selesai dengan ketekunan. Karakter ini juga membuat kita menjadi pantang menyerah. Menulis juga salah satu kegiatan dalam merancang dan melatih ketekunan. Caranya dengan membagi masalah yang besar menjadi beberapa bagian penting yang memiliki tonggak keberhasilan masing-masing. Sifat ini dapat diuji kepada orang yang pantang putus asa, selalu mencoba dan terus mencoba. Dengan ketekunan inilah maka lahirlah penemuan-peneuman hebaat.

            Selanjutnya ketenangan dan ketekunan tidak dapat dilakukan tanpa suatu kata 'sabar'. Sabar menjadi kata kunci bagi semuanya. Begitu penting dan bermaknanya kesabaran sehingga ada ungkapan bahwa 'orang sabar kasihan Allah'. Melatih kesabaran memang erat kaitannya dengan ibadah. Sabar kunci bagi murahnya rezeki, mintalah pertolongan Allah dengan sabar dan sholat. Sabarlah yang dimiliki oleh para Rasulullah dalam berdakwah, manakala kita ummatnya dengan porsi-porsi masing-masing juga dapat melaksakan dakwah dengan menerapkan potensi 'kesabaran' tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar